10 Petinggi MBG Dengan Latar Belakang Bukan Ahli Gizi Yang Semestinya

10 Petinggi MBG Dengan Latar Belakang Bukan Ahli Gizi Yang Semestinya

Badan Gizi Nasional (BGN) tengah jadi sorotan lantaran sejumlah petingginya ternyata tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang gizi. Berikut daftar 10 pejabat yang menempati posisi strategis di BGN, beserta rekam jejak karier mereka.

1. Dadan Hindayana – Kepala Badan Gizi Nasional

Dadan resmi dilantik Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024. Pria kelahiran Garut, 10 Juli 1967 ini menempuh pendidikan sarjana di IPB jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, lalu melanjutkan S2 di Universitas Bonn, Jerman, fokus pada Entomologi Terapan. Pendidikan doktoralnya ditempuh di Leibniz Universität Hannover (bidang Entomologi) dan IPB.
Selain aktif menulis jurnal ilmiah, Dadan juga pernah menjabat Ketua STPK Banau, Maluku Utara, serta menjadi dosen di Pascasarjana Entomologi IPB.

2. Brigjen Pol. Sony Sonjaya – Wakil Kepala BGN

Sony dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025. Lahir di Bandung, 20 Oktober 1967, ia merupakan lulusan Akpol 1991 dengan karier panjang di kepolisian, mulai dari Kapolres Majalengka, Kapolres Bandung, hingga Perwira Tinggi Bareskrim Polri.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Kepala, ia sudah lebih dulu aktif di BGN sebagai Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II sejak Januari 2025.

3. Nanik S. Deyang – Wakil Kepala BGN

Nanik lahir di Madiun, 3 Januari 1968, dikenal sebagai jurnalis, pengusaha media, serta aktivis sosial. Ia pernah mendirikan Kelompok Media Peluang, aktif di Yayasan GSN, hingga masuk politik sebagai Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019.
Pada 2024, ia diangkat sebagai Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, lalu menjabat Komisaris Independen Pertamina (Juni 2025). Pada September 2025, Nanik resmi dilantik sebagai Wakil Kepala BGN.

4. Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung – Wakil Kepala BGN

Lodewyk lahir di Manado, 27 September 1960, lulusan Akmil 1985. Karier militernya panjang: pernah menjabat Danrem 142/Tatag Dam, Kasdam VI/Mulawarman, Pangdivif 1/Kostrad, hingga Pangdam I/Bukit Barisan. Jabatan terakhirnya sebelum pensiun adalah Asops Panglima TNI.
Setelah pensiun, ia bergabung ke Partai Gerindra dan aktif di Bappilu Jawa Barat. Pada 22 Oktober 2024, ia resmi dilantik sebagai Wakil Kepala BGN.

5. Brigjen (Purn) Sarwono – Sekretaris Utama BGN

Sarwono pernah menjabat Direktur Bela Negara di Kemenhan sebelum akhirnya diangkat menjadi Sekretaris Utama BGN pada 31 Oktober 2024. Berdasarkan LHKPN, ia tercatat memiliki kekayaan senilai Rp124,4 juta pada 2022.

6. Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman – Inspektur Utama BGN

Jimmy adalah purnawirawan TNI AD yang sebelumnya menjabat Direktur Material Ditjen Kuathan dan Sekretaris Ditjen Kuathan di Kemenhan. Ia resmi dilantik sebagai Inspektur Utama BGN pada 31 Oktober 2024.

7. Tigor Pangaribuan – Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN

Tigor, lulusan Teknik Pertanian IPB 1986, justru berkarier panjang di bidang Human Resource (HR). Ia pernah menjabat posisi strategis di Schlumberger, Glaxo Wellcome, HESS, World Vision, Semen Indonesia, MIND ID, hingga PT Timah Tbk.
Pengalamannya mencakup sektor energi dan kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik, sebelum akhirnya bergabung ke BGN.

8. Brigjen (Purn) Suardi Samiran – Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN

Suardi adalah purnawirawan TNI AD dengan pengalaman di bidang zeni. Ia juga sempat berkarier di Kemenhan di bawah Prabowo Subianto. Setelah pensiun, Suardi dipercaya Kepala BGN untuk mengisi posisi Deputi Penyediaan dan Penyaluran.

9. Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha – Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN

Dadang lahir di Jawa Tengah, 21 Mei 1965. Lulusan Akmil 1988-B, ia pernah bertugas di Infanteri, Kopassus, Paspampres, hingga menjadi Dandim.
Kariernya berlanjut ke BNPT, lalu menjadi Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan pada 2020. Dengan pengalaman itu, ia kini menduduki posisi Deputi Pemantauan dan Pengawasan di BGN.

10. Nyoto Suwignyo – Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN

Nyoto meraih gelar doktor dari IPDN pada 2022. Sebelum masuk BGN, ia sudah lama berkecimpung di pemerintahan: pernah menjabat Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi di Badan Pangan Nasional serta Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah di Kemendagri.

Daftar ini memperlihatkan bahwa sebagian besar petinggi BGN datang dari latar belakang militer, kepolisian, politik, media, hingga sumber daya manusia—bukan dari disiplin gizi. Fakta ini yang kemudian memicu kontroversi publik, karena peran mereka langsung bersentuhan dengan kebijakan gizi masyarakat Indonesia.